Rabu, 22 Juni 2011

PARIWISATA

Kabupaten Mojokerto memiliki sejumlah obyek wisata menarik. Di Mojokerto terdapat kecamatan Trowulan, yang pernah menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Ini terlihat dari banyaknya sisa peninggalan sejarah kerajaan tersebut yang dijumpai di sana. Trowulan adalah daya tarik utama wisata sejarah di kabupaten ini, karena terdapat puluhan candi peninggalan Kerajaan Majapahit, makam raja-raja Majapahit, serta Pendopo Agung yang diperkirakan berada tepat di pusat istana Majapahit. Kawasan pegunungan di selatan juga merupakan kawasan wisata andalan, di antaranya Wisata Arung Jeram dan Lokasi Outbound Training OBECH Wilderness Experience, Pemandian Air Panas di Pacet dan vila-vila peristirahatan di Trawas. Hal lain adalah perkembangan industri kecil di Mojokerto, antara lain: Kecamatan Sooko terkenal sebagai sentra industri sepatu dan sandal, Kecamatan Trowulan terkenal dengan kerajinan emas, perak, dan patung batu. Kecamatan Bangsal terkenal dengan krupuk rambaknya dan juga sekolah polisi negara.

BEBERAPA TEMPAT WISATA DI MOJOKERTO:

A. AIR TERJUN COBAN CANGGU
Air terjun Coban Canggu sangat mudah untuk dikunjungi baik dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua, hanya berjarak 32 km dari pusat kota Mojokerto. Selama perjalanan menuju lokasi anda akan melihat pemandangan-pemandangan yang begitu enak untuk dilihat seperti panorama alam bernuansa pegunungan. Air terjun yang dikelilingi oleh pepohonan yang masih lebat dan alami ini sangat cocok untuk berwisata bersama keluarga atau teman ataupun orang yang tersayang,juga cocok berfoto disekitar air terjun ini. Udara di sekelilingnya terasa sejuk serta panoramanya nampak indah dan masih kelihatan nuansa alami yang akan memberikan pengalaman kesan tersendiri yang tak akan terlupakan. Lokasi : Desa Padusan Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
B. CANDI CALATUNDO
  Candi ini terletak di lereng Gunung Bekal, salah satu puncak dari pegunungan Penanggungan. Tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan Trawas. Bangunannya terbuat dari batu kali dengan ukuran panjang 16,85 m lebar 13,52 m tinggi 5,20 m. Menurut data sejarah candi ini menunjukkan angka tahun 977 M, dan di sebelah kiri dinding belakang candi terdapat tulisan GEMPENG,disamping itu di sebelah sudut tenggara juga ada tulisannya. Menurut ahli sejarah dikatakan bahwa candi ini merupakan petirtaan yang dipersiapkan untuk Raja Udayana yaitu raja Bali yang mempersunting putri Gunapriyadharmapatni dari Jawa dan dari hasil perkawinan ini pada tahun 991 lahirlah Airlangga. Jadi tahun 997 menunjukkan tahun pembuatannya.
C. WAHANA MISATA AIR PANAS
  Letaknya satu jalur dengan tempat pemandian Ubalan hanya jalannya agak menanjak sedikit. Sumber air hangat yang konon dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit ini khususnya penyakit kulit sungguh memberikan kesan tersendiri untuk dikunjungi. Keadaan lingkungan sekitarnya yang masih alami dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan hutan pinus dan semak belukar niscaya memberikan rasa sejuk dan nyaman. Tidak jarang wilayah disekitarnya dimanfaatkan oleh kegiatan pemuda-pemudi kepramukaan. Tidak jarang pula digelar panggung pertunjukan musik pada waktu hari-hari spesial. Bagi mereka yang ingin berendam di kehangatan sumber air panas Pacet telah disediakan tempat bak penampungan yang cukup luas. Disamping itu tersedia pula kolam renang air dingin yang cukup bersih. Fasilitas yang tersedia di sana antara lain lapangan parkir yang sangat luas dan aman serta lokasi khusus souvenir,buah-buahan segar,sayur khas Pacet dan juga makanan minuman cukup tersedia 24 jam.
D. CANDI BAJANGRATU
Candi yang terbuat dari batu bata merah ini memiliki ketinggian + 16,1 meter lebar 6 meter dan panjang 6,74 meter, berbentuk bangunan gapura paduraksa yang mempunyai sayap kanan dan kiri. Candi ini juga dihiasi oleh relief kepala garuda, matahari diapit naga, kepala kala diapit singa dan binatang bertelinga panjang. Di bagian sayap terpahat relief cerita Rama dan di bagian kaki candi terpahat relief cerita Sritanjung. Candi ini ada hubungannya dengan Raja Jaya Negara. Fungsi Candi Bajang Ratu sebagai gapura pintu masuk bangunan suci. Letaknya sangat mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan.
E. AIR TERJUN DLUNDUNG
Nuansa alam pegunungan yang terasa sejuk dan rimbunan pohon yang masih alami membuat air terjun Dlundung sebagai tempat tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Lagi pula tempat yang mempesona ini sangat mudah untuk dicapai karena letaknya yang hanya berjarak 40 km dari pusat kota Mojokerto, dapat dicapai dengan mobil dan sepeda motor. Disamping itu tempat wisata ini sungguh cocok untuk bersantai dan melepas lelah bagi para remaja yang suka berkemah, karena tersedia arena perkemahan yang cukup luas dan nyaman. Lokasi : Desa Kemloko Kecamatan Trawas 40 km arah selatan Mojokerto
F. KOLAM SEGARAN 
Bentuk bangunan berupa kolam raksasa dengan ukuran panjang 375 m dan tinggi 3,16 m dan lebar dinding kolam 1,6 m. Undak - undak untuk masuk ke kolam berada di sebelah barat, memiliki teras dengan ukuran panjang 10,4 meter dan lebarnya 8,4 meter. Menurut cerita kolam ini sebagai tempat menjamu tamu - tamu khususnya para bangsawan kerajaan Majapahit. Untuk memamerkan kekayaannya pada para tamu kerajaan, sehabis menjamu peralatan makan seperti piring, sendok, cangkir, dan sebagainya, di buang ke dasar kolam ini. Candi ini dipugar pada tahun 1976 dan selesai tahun 1983. Lokasi bangunan terletak di desa Segaran Kecamatan Trowulan. Sangat mudah dicapai baik dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
G. CANDI TIKUS
Bangunan yang terbuat dari batu bata merah dengan ukuran tinggi 5,20 meter, panjang 25,4 meter dan lebar 23,6 meter ini konon merupakan taman air dan tempat bersuci putri kerajaan Majapahit. Candi ini disebut Candi Tikus karena sewaktu ditemukan merupakan tempat bersarangnya tikus yang memangsa padi para petani.Arsitektur bangunan melambangkan kesucian Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu gunung Mahameru juga merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan. Dari mitos ini air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. Sampai saat ini masih ada masyarakat petani yang percaya bahawa air yang ada di Candi Tikus dapat digunakan untuk menolak atau mengusir hama tikus dari sawah. Candi ini sangat mudah dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan dan tak jauh dengan lokasi situs candi Bajangratu.
H. PEMANDIAN UBALAN 
Karena disamping lokasinya yang mudah dijangkau keadaan lingkungannya masih nampak alami. Pepohonan nampak subur dan menghijau mengelilingi obyek wisata ini, air kolam renang yang bersih dan sejuk sangat cocok untuk berenang dan menghilangkan stress. Tempat ini juga dilengkapi dengan tempat mainan anak-anak sambil memandang pemadangan indah yang ada disekitarnya serta didepan tempat pemandian ini banyak warga sekitarnya menjajakan oleh-oleh khas Pacet antara lain yang berupa sayuran dan buah-buahan sehingga dapat membuat kita betah berlama-lama ditempat ini. Lokasi : Desa Padusan Kecamatan Pacet, Mojokerto.
I. CANDI WRINGIN WALANG
Candi ini diperkirakan sebagai pintu gerbang utama untuk masuk ke komplek kerajaan Majapahit. Bentuknya berupa gapura belah ( candi Bentar ). Bangunan ini terbuat dari batu bata dengan ukuran tinggi 13,7 m panjang 13 m lebar 11m. Menurut cerita rakyat gapura Wringin Lawang merupakan salah satu bapura masuk ke alun-alun Mojopahit. Di dekat gapura dahulu juga dilengkapi dengan paseban,yaitu tempat menunggu bagi orang-orang yang akan sowan kepada raja. Candi ini dikenal dengan Candi Wringin Lawang, konon dulu didekat candi ini tumbuh dua pohon beringin berjajar yang besar. Candi ini terletak di Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, di tepi jalan Raya Surabaya, Jombang mudah dijangkau baik dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi ataupun kendaraan roda dua(motor).
J. RECO LANANG
Arca yang terbuat dari batu andesip dengan ukuran tinggi 5,7 meter ini merupakan gambaran dari perwujudan salah satu Dhani Budha yang disebut Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. Agama Budha Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani Bodhisatwa dan manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam perwujudan Budha yang selalu bertafakur dan berada di langit. Dengan kekuatannya ia memancarkan seorang manusi Budha yang bertugas mengajarkan dharma di dunia. Tugas manusi budha berakhir setelah wafat dan kembali ke Nirwana. Demi kelangsungan ajaran dharma, Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi ke dunia yaitu ke Dhyani Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian Dhyani Budha, Boddhisatwa dan Manusi Budha. Di wilayah Trowulan sekarang sudah banyak pemahat-pemahat yang membuat arca seperti peninggalan kerajaan Majapahit,sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah bahkan luar negeri yang memesan patung-patung seperti patung peninggalan dari kerajaan Majapahit. Lokasi : Desa Kemloko Kecamatan Trawas 40 km dari Kota Mojokerto.
K. CANDI BRAHU 
  Candi Brahu tersebut terbuat dari bata dan berasal dari masa empu Sendok Majapahit. Candi ini merupakan candi agama Budha, Candi Brahu tidak mempunyai hiasan hanya bagian atap terdapat sisa bagian dasar stupa. Disekitar candi banyak ditemukan benda-benda yang juga menunjuk ciri-ciri Budhis. Menurut cerita rakyat Candi Brahu merupakan tempat disimpan abu para raja-raja Majapahit yaitu Brawijaya pembakaran raja-raja Majapahit diantaranya Brawijaya I,II,II dan IV. Setelah dibakar abunya kemudian disimpan di dalam goa yang terdapat dalam candi. Lokasi :Terletak di desa Bejijong Trowulan .
L. API MAJAPAHIT BEKUCUK
  Menurut legenda yang beredar pada sebagian masyarakat, konon Api ajaib bekucuk sudah terkenal pada masa kerajaan Majapahit Api yang mengagumkan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berbagai kepentingan Api Bekucuk pernah menjadi perhatian masyarakat pada tahun 1933 yaitu bermunculan sumber api kecil di pekarangan dan rumah penduduk sehingga Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengadakan peninjauan atau penelitian dan sejak itu Api Bekucuk banyak menarik perhatian masyarakat. Lokasi terletak di dusun Bekucuk desa tempuran kecamatan Sooko yang berjarak sekitar 3 Km dari Kota Mojokertoyang dapat ditempuh dengan kondisi jalan yang cukup baik.
M. KESENIAN UJUNG PENINGGALAN MAJAPAHIT
Pada masa R.Wijaya membuka (babat) hutan tarik yang kemudian hari bakal menjadi pusat Kerajaan Majapahit bersama pendukungnya mengalami berbagai kesulitan hambatan dan perlawanan dari para danyang,jin,peri,perayangan untuk menambah kekuatan fisik dan mental spiritual, R. Wijaya memberikan bekal jaya kawijayan/kesaktian menggunakan senjata Sodo Lanang. Atraksi kesenian ujung diadakan pada saat hari baik tatkala bulan purnama ditempat khusus seperti tanah lapang,muka balai desa,muka pendopo Agung dan candi-candi peninggalan Majapahit. Kesenian Ujung perkembangannyasekarang menampilkan bentuk kreatif antara lain dengan menggunakan alat-alat pukul "Sodo Lanang" dalam ukuran gede ditambah dengan penampilan sehingga seperti reog/jahilan,Warog Ponorogo,lawak lokal dan tampilan penaripenari cantik sehingga semakin memukau yang menyaksikan.

0 komentar:

Posting Komentar